Ayam <br /> <br />bila tangan kami terpotong, potongannya akan mencakar-cakar aspal jalan <br />mencari sisa biji-biji uang dalam tanah semakin kering. <br />dan mata kami lepas, keluar dari wadah lalu menggelinding <br />menuju kilau uang yang tersembunyi. terbenam dalam gelap. <br />tubuh kami bungkuk, terbungkuk karena sakit menahan berat tuntutan <br />injak punggung. kami harus berhormat pada panas matahari. <br />namun rambut kau jambak hingga leher serasa akan putus. <br />mulut kami terjepit jawabmu. hanya bisa cuap-cuap tanpa bisa <br />beri alasan kenapa kami harus menerima pagi lalu bertebaran <br />ikuti kemauanmu <br /> <br />sekiranya kami seperti ayam <br />pagi ini potongan tubuh kami terpanggang <br />hingga kau nikmati di atas meja makan <br />tapi kepala kami penuh cerita anak istri <br />tentang tetangga yang makan ayam goreng <br />dan otak kami berhitung berapa jumlah uang buat beli daging ayam <br /> <br />Bekasi,18012008<br /><br />Fitrah Anugrah<br /><br />http://www.poemhunter.com/poem/chicken-8/
