TRIBUNNEWS.COM, PARINGIN -- Sumarni, salah satu warga Desa Lok Batung Kecamatan Paringin acap kali harus turun dari sepeda motornya saat melintasi jembatan gantung di desanya tersebut. <br />Selain bawaannya berat yakni membawa karet dari kebun, ditambah kondisi jembatan yang tidak stabil saat dilewati. Bergoyang. <br /> <br />Jembatan akses bagi tiga desa yakni Desa Lok batung, Babayau dan Lamida Bawah ini kondisinya bisa dibilang sudah memprihatinkan. <br /> <br />"Saya pilih aman saja, daripada kenapa-napa saat melintas membawa karet lebih baik turun dari kendaraan," ujarnya. <br /> <br />Dirinya mengaku hampir setiap hari melewati jembatan gantung tersebut, karena merupakan akses menuju kebun karetnya. <br /> <br />"Yang saya khawatirkan itu papan dan pagarnya yang sudah mulai agak rapuh dan berkarat," ungkapnya. <br /> <br />Jembatan gantung dengan panjang kurang lebih 100 meter ini ternyata sudah berdiri sejak 23 tahun lalu, pernah diperbaiki satu kali. <br /> <br />Kepala Desa Lok Batung, Abu Bakar saat meninjau ke lokasi bersama wartawan menjelaskan, rehab pertama sepengetahuannya hanya dilakukan sekali yakni pada tahun 2011. <br /> <br />"Itu rehab total, sampai sekarang belum pernah lagi direhab atau diperbaiki lagi," katanya <br /> <br />Menurutnya, kerusakan yang ada di jembatan gantung tersebut adalah lantainya yang sudah patahan, pakunya banyak yang lepas, terlebih pagarnya yang berkarat dan sebagian ada yang patah. <br /> <br />"Kondisi kayunya juga mulai rapuh, dilewati bergoyang, ini yang sangat membahayakan, kalau air sungai pasar, sebagian tenggelam kena air," ungkapnya. <br /> <br />Lebih lanjut dikatakannya keberadaan jembatan gantung ini sudah sangat penting dan merupakan akses vital bagi aktivitas warga terutama tiga desa yang sering melintasi. <br /> <br />"Mereka ke kebun, ke sawah, dan juga jalan tembus ke beberapa desa, setiap hari ramai dilewati," ujarnya. <br /> <br />Sementara itu, malam hari juga sering dilewati oleh masyarakat, walaupun tidak seramai siang, ditambah dengan keberadaan alat penerangan yang minim juga sangat membahayakan. <br /> <br />"Selama ini belum pernah ada kejadian sih, ada yang celaka saat melewati jembatan gantung ini, cuma harus segera diantisipasi agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan," katanya. <br /> <br />Terkait rencana perbaikan ke depan, pihak desa lebih memilih tidak mengajukan ke instansi terkait. <br /> <br />"Kalau mengusulkan ke dinas mungkin lama prosesnya, jadi perbaikan rencananya diusulkan melalui desa saja, jadi biar lebih cepat," jelasnya. <br /> <br />Terpisah saat dikonfirmasi, Camat Paringin Agus Muslim sudah mengetahui perihal kondisi jembatan gantung di desa tersebut, menurutnya rencana perbaikan akan dilakukan di tahun 2016. <br /> <br />"Supaya cepat, kami arahkan ke dana desa, jadi desa nanti menganggarkan sendiri melalui dana desa untuk perbaikan yang urgen seperti lantai dan pagar," pungkasnya. (*)