TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam ucapan terima kasih yang disampaikan, setelah dianugerahi Gusdur Awards 2016, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengutip kata-kata Almarhum Gusdur tentang memilih pemimpin umat yang berbeda agama. <br /> <br />"Saya juga ingat (Alm) Gusdur waktu saya kampanye kan dimarahin, ngapain pilih orang yang nggak ngerti Al-Quran? Gitu kan," katanya. <br /> <br />"Gusdur ngomongnya enteng banget, kalau yang benci nggak bisa baca Al-Quran, itu berarti bukan menuhankan Allah, tapi menuhankan Al-Quran," katanya. <br /> <br />"Terus kalau musuhin orang yang beda agama, berarti orang itu menuhankan agamanya," tambahnya. <br /> <br />Sebagaimana diketahui, Penganugerahan Gusdur Awards 2016 berlangsung di Wahid Institute, Jl. Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/1/2016). <br /> <br />Dalam acara tersebut, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mendapatkan anugerah tersebut bersama dua tokoh lainnya, yaitu, agamawan K.H. Mustofa Bisri (Gusmus) dan budayawan Tanto Mendut. <br /> <br />Mantan Bupati Belitung timur itu berhasil mendapatkan anugerah Gusdur Awards 2016 kategori tokoh politik dan pemerintahan. <br /> <br />Gubernur yang terkenal ceplas-ceplos dianggap berhasil mengimplementasikan ajaran-ajaran mendiang Gusdur (Abdurahman Wahid) tentang keberanian menegakkan aturan. <br /> <br />Tim penilai Gusdur Awards merupakan anggota keluarga Almarhum Gudur, di antaranya istrinya, Shinta Nuriyah dan putrinya, Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid). <br /> <br />Menurut Yenny Wahid, Gubernur Ahok merupakan figur yang sangat nekad untuk menegakkan aturan, tidak takut dengan tekanan dari berbagai kelompok, khususnya kelompok ekstrim. (*)