TRIBUNNEWSW.COM, LAMPUNG -- Korem 043/Garuda Hitam melimpahkan perkara penemuan 10 ton minyak mentah ilegal ke Polda Lampung. <br /> <br />Rencananya, Selasa (2/2/2016), pihak polda akan mengambil barang bukti di Markas Korem Garuda Hitam. <br /> <br />Kepala Seksi Intel Korem 043/Garuda Hitam Letnan Kolonel Inf Edwin Gunawan mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung mengenai perkara minyak ilegal ini. <br /> <br />"Rencananya hari ini pihak Polda mau mengambil barang buktinya," kata dia. <br /> <br />Dengan demikian, tutur Edwin, Korem menyerahkan sepenuhnya kepada Polda untuk menyidik kasus ini sampai tuntas. <br /> <br />Edwin menerangkan, penyidik Polda yang akan menentukan siapa tersangka dalam perkara ini. <br /> <br />Tim Intel Korem 043/Garuda Hitam menangkap truk jenis colt diesel yang membawa minyak mentah sebanyak 10 ton. <br /> <br />Truk diamankan di daerah Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Senin (1/2/2016). <br /> <br />Petugas juga menangkap Mustofa, sopir truk, dan Rusdi, kernet. <br /> <br />Kepala Penerangan Korem 043/Garuda Hitam Mayor Inf Prabowo mengatakan, minyak mentah tersebut dimasukan ke dalam plastik dan jeriken kecil di dalam bak truk. <br /> <br />"Truk tersebut mengangkut minyak tanpa dokumen sah," kata dia. <br /> <br />Dari pengakuan sopir truk, tutur Prabowo, minyak tersebut dibawa dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatera Selatan. <br /> <br />Rencananya, minyak itu akan dibawa ke daerah Natar, Lampung Selatan. <br /> <br />Korem 043/Garuda Hitam menangkap truk pengangkut 10 ton minyak mentah ilegal. <br /> <br />Korem juga mengamankan dua orang, yaitu Mustofa, sopir truk, dan Rusdi, kernet truk. <br /> <br />Mustofa mengatakan, minyak tersebut adalah minyak tanah. <br /> <br />Mustofa membawa minyak mentah itu dari daerah Sekayu, Sumatera Selatan. <br /> <br />Minyak tersebut, kata dia, hendak diantar ke Jalan Pramuka, Bandar Lampung. <br /> <br />"Minyak itu punya Pak Romli, pegawai Dinas Kehutanan Lampung," ujar Mustofa kepada wartawan di markas Korem 043/Garuda Hitam. <br /> <br />Minyak tanah itu, ujar dia, nanti dimasukkan ke tangki lalu dijual eceran di berbagai kabupaten di Lampung. <br /> <br />Mustofa mengatakan, sudah sering mengantar minyak tanah itu ke Romli. <br /> <br />"Sejak tahun 2015 lalu lah," ucapnya. <br /> <br />Mustofa mengaku mendapatkan upah Rp 4,5 juta setiap mengantar minyak tanah ke Romli. <br /> <br />Sementara itu Rusdi, kernet truk, mengaku baru menjadi kernet. <br /> <br />Ia mengatakan, baru tiga kali mengantar minyak tanah. Namun Rusdi mengaku tidak tahu siapa pemilik minyak tanah tersebut. (*)