Laporan wartawan Tribun Lampung, Anung Bayuardi <br /> <br />TRIBUNNEWS.COM, KOTABUMI, LAMPUNG - Gi (48) membantah telah menyuruh dua orang untuk membunuh Muhammad Jaya Pratama (13). <br /> <br />"Saya enggak pernah suruh bunuh," kata Gi, saat ekspose kasus pembunuhan Muhammad Jaya Pratama, Selasa (9/2/2016). <br /> <br />Gi, yang kini berstatus sebagai tersangka pembunuhan tersebut, merasa dijebak oleh rekannya berinisial M, yang lebih dahulu ditangkap polisi. Ia juga membantah telah mengirim sejumlah uang kepada M dan N. <br /> <br />Namun, ia mengakui pernah terlibat cekcok dengan keluarga korban. Awalnya, korban pernah datang ke warung bakso miliknya di Desa Sukadana Ilir, Bunga Mayang, Lampung Utara (Lampura). Karena tidak diberi bakso, Jaya pulang. <br /> <br />Tiba-tiba, ayah Jaya langsung marah-marah di warung Gi tanpa alasan yang jelas. <br /> <br />"Saya sempat dipukul di tangan kanan saya pakai centong kuah bakso," ujarnya. <br /> <br />Namun, kondisi tersebut tidak membuat dirinya sakit hati. Ia pun memutuskan untuk kembali ke asalnya, di Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah. <br /> <br />Gi diduga sebagai otak pembunuhan terhadap Jaya. Pembunuhan tersebut pun menjadi pemicu kerusuhan yang terjadi di Desa Sukadana Ilir pada Selasa (2/2/2016) lalu.
