<p>Kadispen TNI AD Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh meluruskan polemik pangkat Jopinus Ramli Saragih atau yang lebih dikenal dengan J.R. Saragih.</p> <br /> <br /><p>Dalam wawancara langsung di Kompas Petang, Brigjen Alfret menjelaskan jenjang pendidikan yang dijalani Saragih.</p> <br /> <br /><p>Menurut Alfret, Saragih adalah lulusan sarjana hukum dari Universitas Medan Area yang menempuh pendidikan Sekolah Perwira Karir. Saragih pun lulus pada 1998 dengan pangkat Letda.</p> <br /> <br /><p>Pada tahun 2003, Saragih naik pangkat jadi kapten dan bertugas sebagai komandan subdenpom di Purwakarta. Setelah itu, Saragih mengakhiri kedinasannya di TNI pada tahun 2005.</p> <br /> <br /><p>Alfret kembali menegaskan, pangkat terakhir Saragih adalah kapten, bukan kolonel seperti selama ini klaim Saragih.</p> <br /> <br /><p>Menegaskan kembali pernyataan panglima TNI, Alfret juga menyatakan TNI tak berwenang menjatuhkan sanksi ke Saragih.</p> <br />