Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo<br /><br />TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sambangi Kantor Bawaslu RI, di Thamrin, Jakarta Pusat, pada Senin (7/1/2019) siang. <br /><br />Anies hadir memenuhi panggilan Bawaslu Kabupaten Bogor perihal kehadirannya di Konferensi Nasional Partai Gerindra di SICC, Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.<br /><br />Dalam agenda pemeriksaan itu dirinya dicecar 27 pertanyaan selama kurang lebih 1 jam, terkait dengan pidato dan pose dirinya di dalam Konfernas Parta Gerindra.<br /><br />"Ada 27 pertanyaan yang tadi di berikan. prosesnya mulai jam 1, selesai jam 2 seperempat dan sesudah itu lebih banyak mengecek penulisan berita acara klarifikasi," kata Anies usai hadiri pemeriksaan di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).<br /><br />"Seputar kegiatan di International Convention di Sentul yang pada waktu itu saya memberikan sambutan dan mereka menyampaikan videonya, lalu bertanya seputar itu dan saya jelaskan seperti apa," imbuhnya.<br /><br />Dia menjelaskan apa yang disampaikan dalam video sama persis dengan apa yang dimaksud dirinya. Anies mempersilakan Bawaslu menilai dan mereview video tersebut.<br /><br />"Karena apa yang terucap di situ jelas kalimatnya bisa di review dan Bawaslu bisa menilainya," jelas Anies.<br /><br />Dia berkelit dan menyatakan tidak sedang kampanye ketika dirinya berpose dua jari di agenda internal Partai Gerindra tersebut.<br /><br />Sebab, menurutnya, simbol dua jari identik dengan penggunaan jari telunjuk dan jari tengah, bukan memakai jari tengah dan ibu jari seperti yang dilakukannya saat itu.<br /><br />Kendati demikian, ia sadar dan menghargai bahwa setiap orang punya pemahaman berbeda atas simbol yang mereka lihat. <br /><br />"Setiap orang bisa memiliki interpretasi atas simbol, dan normalnya kalau orang mengatakan dua jari, ya pakai jari telunjuk dan jari tengah. Itulah normalnya orang," kata Anies.<br /><br />Ia pun menampik bila posenya itu dikatakan mirip dengan Koalisi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Anies beralasan bahwa pose dua jarinya berbeda dengan paslon 02. <br /><br />"Selama ini juga pasangan selalu menggunakan dua itu (telunjuk-jari tengah)," ujarnya.<br /><br />Mantan Mendikbud itu menyatakan siap hadir kembali bila keterangan yang ia sampaikan masih dirasa kurang oleh pihak Bawaslu.<br /><br />"Mereka menyatakan bahwa apakah saya bersedia apabila dikemudian hari dibutuhkan keterangan? Saya sampaikan tentu bersedia," pungkas Anies.