Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha<br /><br />TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Hendra, pelapor Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos, mendatangi Bareskrim Siber Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).<br /><br />Pria berkacamata ini datang sekira pukul 13.30 WIB, didampingi oleh tiga orang yang juga berasal dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.<br /><br />Salah satu yang mendampingi Hendra adalah Direktur TKN Jokowi-Ma'ruf Bidang Advokasi dan Hukum, Ade Irfan Pulungan. Sementara 2 orang lainnya adalah saksi.<br /><br />Hendra datang untuk memenuhi undangan dan panggilan tim penyidik Siber, untuk diperiksa dan memberikan berita acara pemeriksaan (BAP).<br /><br />Pantauan Tribunnews.com, empat orang itu selesai diperiksa sekira pukul 17.00 WIB. Ade Irfan mengatakan dirinya hanya mendampingi sang pelapor dalam hal ini.<br /><br />"Kami, yaitu pelapor, Saudara Hendra, saya selaku Direktur Hukum dan Advokasi TKN, tadi mendampingi pelapor Saudara Hendra Setiawan dan dua orang saksi, Pasang Haro Rajagukguk dan Tangguh Setiawan. Sudah di-BAP dan diperiksa oleh tim penyidik Cyber Crime Mabes Polri," ujar Ade Irfan, di Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).<br /><br />Di sisi lain, Hendra yang mengenakan kemeja batik warna biru, mengaku dicecar sekira 20 pertanyaan oleh penyidik.<br /><br />Ia menjelaskan pertanyaan yang diajukan lebih kepada kerugian yang diderita kubu petahana terkait hoaks ini.<br /><br />Terutama, kata dia, karena cuitan di Twitter dari Andi Arief.<br /><br />"(Pertanyaan penyidik) lebih menjurus apa kerugian tweet Andi Arief dan apa kerugian adanya rekaman itu terhadap paslon 01," jelasnya.<br /><br />Hendra sendiri menegaskan hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos itu merugikan pasangan Jokowi-Ma'ruf dari sisi elektabilitas.<br /><br />"Kemudian kami menerangkan bahwa berita itu sudah viral, berita bahwa tujuh kontainer yang mencoblos paslon 01 itu menyebar ke mana-mana. Itu tentunya merugikan paslon kami yang kami dukung, elektabilitasnya," kata Hendra.
