Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani<br /><br />TRIBUN-VIDEO.COM, JAKARTA - Ketika hadiri deklarasi dukungan dari Alumni Universitas Trisaksi, Presiden Jokowi didaulat bak koordinator aksi demo. <br /><br />Deklarasi tersebut digelar di Hall Basket Gerora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2019).<br /><br />Usai pembacaan deklarasi, panitia memberikan jaket biru tanpa lengan bertuliskan : Suara Reformasi. <br /><br />Lanjut Jokowi disodorkan Toa warna merah bertuliskan : Jaga NKRI. <br /><br />Tanpa pikir panjang, Jokowi langsung mengambil alih Toa tersebut. <br /><br />"Saya bukan diktator. Saya bukan pelanggar HAM. Saya tidak memiliki beban luka masa lalu," teriak Jokowi dengan lantang. <br /><br />Sontak satu ruangan langsung bergemuruh, bersorak sorai mendengar pernyataan Jokowi terkait gaya kepemimpinannnya.<br /><br />Diketahui Kampus Trisaksi dikenal sering kali turun ke jalan melakukan aksi demo hingga menjadi pelopo reformasi 1998 yang menuntut keras adanya perubahaan. <br /><br />Peristiwa-peristiwa kelam masa lalu yang juga mengakibatkan mahasiswa Trisakti meninggal dunia, kerap dikaitkan dengan keterlibatan calon presiden lainnya. <br /><br />Lanjut, Jokowi mengembalikan toanya ke panitia.<br /><br />Dia memilih memberikan sambutan seperti biasanya, berdiri santai dengan mickrofon. <br /><br />Dalam sambutan, Jokowi menekankan perlunya pengalaman dalam memimpin sebuah negara. <br /><br />Dia juga menyinggung soal kesabarannya selama empat tahun terakhir saat dituding sebagai antek asing, PKI, kriminalisasi ulama dan lain sebagainya.
