<p>Sejumlah dan anak punk dan anak jalanan yang tampil sangar belajar mengaji dan mendengar pengajian di bawah kolong jembatan laying Tebet, tepat di depan stasiun KRL Tebet, Jakarta.</p> <br /> <br /><p>Didampingi Halim Ambiya, admin dan pendiri komunitas Tasawuf Underground dengan sabar ia membimbing anak-anak jalanan melafalkan huruf-huruf hijaiyah meski masih terbata-bata. Selain mengaji, pendampingan baik ekonomi dan kesehatan juga diberikan oleh komunitas ini untuk anak punk dan jalanan.</p> <br /> <br /><p>Selama kurang lebih 3 tahun, Komunitas Tasawuf Underground mengabdikan diri untuk memberikan bimbingan bagi anak-anak jalanan kini sudah 90 anak punk dan jalanan tergabung dalam komunitas ini.</p> <br /> <br /><p>Dengan mengabdikan diri membimbing para anak punk dan jalanan ini, Halim dan Komunitas Tasawuf Underground berharap anak-anak mampu bertahan hidup lebih layak serta memiliki akhlak yang baik untuk menemukan jalan pulang menuju Tuhan.</p> <br /> <br /><p>Simak Kisah Halim Ambiya sebagai admin dan pendiri Tasawuf Underground dalam dokumenter Orang-Orang Jakarta berikut ini.</p> <br />