Salah satu pengelola laman hoax mengaku mendapatkan Rp 300-500 juta per bulan dari berita hoax yang ia kelola. Ia juga mengaku mendapatkan informasi dari berita di instagram atau berita yang dibagikan orang lain, kemudian ditulis kembali berdasarkan opini pribadi sehingga menggugah emosi orang.
