TRIBUN-VIDEO.COM - Purwaceng (Pimpinella alpina Kds) merupakan tanaman obat-obatan.<br /><br />Seluruh bagian tanaman Purwaceng dapat digunakan sebagai obat tradisional, terutama akar.<br /><br />Purwaceng banyak tumbuh secara liar di kawasan Dieng pada ketinggian 2.000-3.000 m dpl.<br /><br />Potensi tanaman Purwoceng cukup besar, tetapi masih terkendala oleh langkanya penyediaan benih dan keterbatasan lahan yang sesuai untuk tanaman tersebut<br /><br />Sampai saat ini yang dikenal sebagai daerah pengembangannya hanya di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, dengan luas areal yang terbatas dan termasuk ke dalam 24 tumbuhan langka di Jawa.<br /><br />Di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, tumbuhlah tanaman Purwaceng yang bisa dipanen 4 atau 5 tahun sekali.<br /><br />Di masa lalu , daerah Wonosobo pernah menjadi kerajaan Hindu.<br /><br />Konon, sejak zaman raja-raja Hindu di Jawa Tengah, tanaman ini sudah lama dijadikan sebagai obat kuat.<br /><br />Seorang raja di masa lalu, setidaknya punya empat istri utama, belum termasuk selir.<br /><br />Alasan perkawinan para raja seringkali karena alasan politis, bukan melulu pemuasan hasrat seksual.<br /><br />Namun setelah lekat sebagai obat raja-raja, rang-orang dari berbagai lapisan mulai memakai Purwaceng untuk solusi seksualitas yang dihadapi.<br /><br />Kalau dahulu Purwaceng tumbuh liar, kini, purwaceng pun sudah banyak dibudidayakan.<br /><br />Meski sebetulnya sulit ditanam, Purwaceng yang bernama makin banyak dicari.
