Surprise Me!

Prangko, Kertas yang Berfungsi Sebagai Bukti Pelunasan Biaya Pengiriman Surat

2019-09-30 1,378 Dailymotion

TRIBUN-VIDEO.COM – Prangko merupakan secarik kertas bergambar yang mencantumkan nama negara penerbit, tahun penerbitan dan memiliki nominal nilai tertentu dan berfungsi sebagai bukti pelunasan biaya pengiriman.<br /><br />Prangko juga bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang berbagai kepentingan masyarakat, termasuk carik kenangan benda pos bercetakan perangko.<br /><br />Sejarah<br /><br />Pada tahun 1835, Sir Rowland Hill, seorang guru bahasa Inggris, penemu dan pembaru sosial, berkampanye untuk reformasi kantor pos.<br /><br />Gagasan Rowland Hill adalah agar biaya kirim dibebankan kepada pengirim bukan kepada penerima.<br /><br />Pada 6 Mei 1840 prangko pertama dicetak oleh pemerintah yang berfungsi sebagai bukti pembayaran telah dilakukan oleh si pengirim.<br /><br />Sir Rowland Hill merancang sendiri prangko pertama yang harganya satu sen dan bergambar profil Ratu Victoria.<br /><br />Karena prangko dicetak dalam warna hitam dan berharga 1 sen maka dikenal sebagai "Penny Black".<br /><br />Prangko pertama ini adalah imperforate, artinya orang harus memotong terlebih dahulu lembaran prangko.<br /><br />Prangko berlubang pertama baru muncul pada 1854 di Inggris dan 1857 di Amerika Serikat.<br /><br />Di Amerika baru pada 1847, Departemen Kantor Pos Amerika Serikat mencetak prangko pertama.<br /><br />Prangko tersebut seharga 5 sen dan bergambar Benjamin Franklin dan prangko 10 sen bergambar George Washington.<br /><br />Prangko di Indonesia<br /><br />Prangko pertama di Indonesia diterbitkan pada 1864 ketika Indonesia masih disebut Nederlandsch-Indie (Hindia-Belanda).<br /><br />Prangko pertama di Indonesia bergambar Raja Belanda waktu itu, Willem III, yang bernilai 10 sen dan berwarna merah anggur.<br /><br />Prangko pada masa Hindia Belanda dicetak di Utrecht sebanyak dua juta lembar dan gambarnya dirancang oleh Kaisar dari Amsterdam.<br /><br />Ketika Indonesia beralih ke tangan Jepang, prangko yang digunakan baru diterbitkan pada 1943 dan bergambar bola dunia dengan peta kerajaan Jepang, kerbau yang sedang membajak, pantai, dan lain-lain.<br /><br />Meskipun begitu, awal-awal pendudukan Jepang di Indonesia prangko yang digunakan merupakan sisa prangko cetakan Belanda dan hanya dibubuhkan gambar cap untuk menggambarkan identias Jepang.<br /><br />Ketika Indonesia baru saja merdeka, terdapat tiga pelayanan pos yang diselenggarakan oleh dua negara yang bermusuhan di atas wilayah yang sama.<br /><br />Di kota-kota besar yang berhasil direbut Belanda berlangsung pelayanan pos dengan menggunakan prangko Hindia-Belanda.<br /><br />Di lain pihak daerah yang dikuasai oleh RI pelayanan pos diselenggarakan oleh Djawatan PTT dengan menggunakan prangko Indonesia.<br /><br />Prangko pertama yang dicetak oleh Pemerintah Republik Indonesia yaitu "Memperingati Setengah Tahun Merdeka".<br /><br />Dalam memperingati 1 tahun merdeka, Pemerintah Indonesia menerbitkan prangko seri "Revolusi Tanpa Perekat" yang pada waktu dicetak di Jakarta. <br /><br />Bagian Tubuh Prangko<br /><br />Prangko terbuat dari kertas khusus yang menjamin prangko tak bisa dipalsukan.<br /><br />Kertas prangko dilengkapi dengan sejumlah pengaman (security paper) agar prangko tidak mudah ditiru dan dipalsukan.<br /><br />Punggung prangko memiliki lem perekat untuk memudahkan ketika prangko ditempel pada amplop surat/ dokumen.<br /><br />Tubuh prangko dibagian pinggirnya juga terdapat gerigi atau perforasi.<br /><br />Perforasi diterapkan untuk memudahkan kita ketika memisahkan sekeping prangko dari lembarannya.<br /><br />Prangko juga memiliki ukuran yang berbeda-beda.<br /><br />Pada saat ini, Indonesia sudah membuat ketentuan mengenai ukuran prangko yang diterbitkan.<br /><br />Dengan ukuran standar tersebut, pencetakan prangko menjadi lebih terstandar. <br /><br />Wajah prangko merupakan bagian utama yang mengisi hampir seluruh ruang depan dari sekeping prangko.<br /><br />Pada bagian wajah itu sekurang-kurangnya terdapat nama negara penerbit, nilai nominal (face value), tahun terbit, dan ilustrasi atau pesan tertentu.<br /><br />Sejumlah negara menempatkan secara tersembunyi pengaman prangko seperti watermark pada bagian wajah prangko. <br /><br />Prangko juga wajib mencantumkan nama negara penerbitnya untuk mengetahui dari mana asal kiriman surat tersebut.<br /><br />Sedangkan untuk tahun terbit untuk mengetahui kapan batas waktu berlakunya penggunaan prangko untuk pengiriman pos, kapan pula prangko tersebut sudah harus ditarik dari peredaran.

Buy Now on CodeCanyon