TRIBUN-VIDEO.COM – Pensil merupakan alat tulis yang telah ada sejak zaman Romawi Kuno.<br /><br />Sebelum mengenal pensil, orang-orang di zaman Romawi Kuno menggunakan alat tulis yang disebut stylus.<br /><br />Saat itu para juru tulis menggunakan batang logam tipis untuk meninggalkan bekas yang ringan tetapi mudah dibaca pada papirus (bentuk kertas awal).<br /><br />Stylus paling awal terbuat dari timah, yang masih disebut saat ini inti pensil, meskipun sebenarnya terbuat dari grafit yang tidak beracun.<br /><br />Codex, kata latin untuk batang pohon, mulai digunakan untuk tablet kayu berlapis lilin yang menjadi pendahulu buku modern.<br /><br />Stylus logam yang tajam sebenarnya merupakan senjata di zaman Romawi.<br /><br />Campuran logam yang digunakan untuk stylus berevolusi, dan akhirnya paduan timbal dengan timah, bismuth dan merkuri dikembangkan.<br /><br />Stylus dari dua bagian timah, satu bagian timah dikenal sebagai plummets.<br /><br />Plummets juga terus digunakan hingga abad ke-19 di Amerika, di samping pensil, bulu angsa, dan pena.<br /><br />Pensil Grafit<br /><br />Sejarah pensil modern dimulai sekitar tahun 1550, ketika sejumlah besar grafit ditemukan di Inggris.<br /><br />Tidak butuh waktu lama bagi orang untuk mengetahui kegunaannya.<br /><br />Pada awalnya orang-orang berpikir grafit hanya untuk menandai domba dan hewan lumbung lainnya.<br /><br />Namun dengan cepat hal itu berubah, grafit menjadi alat untuk tulis menulis dan menggambar.<br /><br />Ketenaran pensil tumbuh dan segera menyebar ke seluruh Eropa, dan setiap wanita atau pria terhormat harus memilikinya.<br /><br />Grafit meninggalkan bekas lebih gelap daripada timbal, mineral tersebut sangat lembut dan rapuh sehingga memerlukan sesuatu untuk membungkusnya.<br /><br />Awalnya batang grafit dibungkus dengan tali.<br /><br />Kemudian grafit itu dimasukkan ke dalam tongkat kayu berlubang.<br /><br />Dengan demikian pensil yang terbuat dari kayu tercipta.<br /><br />Nuremberg, Jerman adalah tempat kelahiran pensil yang diproduksi secara massal pertama pada 1662.(1)<br /><br />Pada 1790-an, selama salah satu dari banyak perang antara Inggris dan Prancis, impor grafit ke pihak Prancis dihentikan.<br /><br />Napoleon menyukai pensilnya dan menginginkan lebih dari itu, dan salah satu jenderalnya, Nicolas-Jacques Conté, menemukan cara untuk mencampur bubuk grafit, yang jauh lebih mudah didapat, dengan tanah liat, menghangatkannya dan menghasilkan pensil berkualitas baik.<br /><br />Tambahkan jumlah grafit dan tanah liat yang berbeda, dan membuat timah dengan tingkat kelembutan dan intensitas yang berbeda.<br /><br />Pada 1802, teknik ini dipatenkan oleh perusahaan Koh-I-Noor, yang dimiliki oleh Joseph Hardtmuth dari Austria.<br /><br />Hari itu dan seterusnya tidak banyak berubah tentang bentuk sebenarnya dari pensil, yang sekarang banyak orang tahu.<br /><br />Ada perubahan kayu dan bentuk, ukuran dan klasifikasi karakteristiknya, tetapi secara keseluruhan pensil terlalu sempurna untuk diubah.
