TRIBUN-VIDEO.COM - Hari Keterampilan Pemuda Sedunia diperingati setiap 15 Juli baik oleh masyarakat dunia Internasional ataupun Nasional.<br /><br />Hari Keterampilan Pemuda Sedunia terbentuk sebab Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi yang menyatakan 15 Juli sebagai Hari Keterampilan Pemuda Sedunia, pada Desember 2014.<br /><br />Tujuan<br /><br />Tujuan dari terbentuknya Hari Keterampilan Pemuda Sedunia untuk mencapai kondisi sosial-ekonomi yang lebih baik bagi kaum muda saat ini, sebagai cara mengatasi tantangan pengangguran dan tersediannya lapangan pekerjaan yang kurang.<br /><br />Selain itu Hari Keterampilan Pemuda Sedunia juga bertujuan untuk mendorong kaum muda memperoleh keterampilan seperti membangun, membuat, dan menciptakan sebagai cara untuk mencapaik kesuksesan dan kepuasan pribadi.<br /><br />Latar Belakang<br /><br />Meningkatnya pengangguran kaum muda menjadi satu masalah yang signifikan yang dihadapi ekonomi dan masyarakat sekarang ini, baik untuk negera maju maupun berkembang.<br /><br />Setidaknya 475 juta pekerjaan baru harus diciptakan selama sekade berikutnya untuk menyerap 73 juta kaum muda yang saat ini menganggur dan 40 juta pendatang baru setiap tahun di bursa kerja.<br /><br />Di saat yang sama, survei OECD menjunjukkan baik pengusaha atau kaum muda menganggap banyak lulusan yang tidak siap masuk dunia kerja.<br /><br />Namun, kaum muda hampir tiga kali lebih mungkin menjadi pengangguran daripada orang dewasa dan terus-menerus terpapar pada kualitas pekerjaan yang lebih rendah, ketidaksetaraan pasar tenaga kerja yang lebih besar, dan transisi sekolah-ke-kerja yang lebih tidak aman.<br /><br />Selain itu, perempuan lebih cenderung menganggur dan dibayar rendah, dan melakukan pekerjaan paruh waktu atau bekerja di bawah kontrak sementara.<br /><br />Di banyak negara, sektor informal dan sektor pedesaan tradisional tetap menjadi sumber utama lapangan kerja.<br /><br />Jumlah pekerja dalam pekerjaan rentan saat ini mencapai 1,44 miliar di seluruh dunia.<br /><br />Komunitas internasional telah menetapkan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) yang ambisius.<br /><br />Ini menyerukan pendekatan terpadu untuk pembangunan yang mengakui bahwa pemberantasan kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensinya;<br /><br />memerangi ketimpangan di dalam dan di antara negara-negara;<br /><br />melestarikan planet ini;<br /><br />menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan;<br /><br />mencapai pekerjaan penuh dan produktif serta pekerjaan layak untuk semua wanita dan pria;<br /><br />dan memastikan kesetaraan gender penuh dan mendorong inklusi sosial, saling bergantung.<br /><br />Peran Pendidikan, Pelatihan Teknis & Kejuruan<br /><br />Pendidikan dan pelatihan adalah pusat dari Agenda 2030 (Sustainable Development).<br /><br />Visi Deklarasi Incheon: Pendidikan 2030 sepenuhnya ditangkap oleh Tujuan Pembangunan Berkelanjutan "Pastikan pendidikan berkualitas inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua".<br /><br />Pendidikan 2030 mencurahkan banyak perhatian pada pengembangan keterampilan teknis dan kejuruan, khususnya terkait akses ke Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVET) yang berkualitas;<br /><br />perolehan keterampilan teknis dan kejuruan untuk pekerjaan,<br /><br />pekerjaan yang layak dan kewirausahaan;<br /><br />penghapusan disparitas gender dan memastikan akses bagi yang rentan.<br /><br />Dalam konteks ini, TVET diharapkan untuk mengatasi berbagai tuntutan yang bersifat ekonomi, sosial dan lingkungan dengan membantu kaum muda dan orang dewasa mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk pekerjaan,<br /><br />pekerjaan yang layak dan kewirausahaan,<br /><br />mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang adil,<br /><br />inklusif dan berkelanjutan, dan mendukung transisi untuk ekonomi hijau dan kelestarian lingkungan.