TRIBUN-VIDEO.COM - K.H. Ahmad Rifa'i lahir di Desa Tempuran, Kendal, Jawa Tengah, pada 9 Muharam 1200 H.<br /><br />Menjadi yatim di usia yang masih muda.<br /><br />Sang ayah K.H. Muhammad Marhum Bin Abi Sujak meninggal saat K.H. Ahmad Rifa'i baru berusia enam tahun.<br /><br />K.H. Ahmad Rifa'i kecil kemudian diasuh oleh kakak perempuannya, yang merupakan istri dari Kiai Asy'ari Kaliwungu.<br /><br />Dari kakak iparnya inilah, K.H. Ahmad Rifa'i belajar agama hingga dewasa.<br /><br />Ketika usianya menginjak dewasa, K.H. Ahmad Rifa'i memulai jalan dakwah dengan tablig keliling kendal.<br /><br />Dakwah yang disampaikan terkenal tegas hingga membuat Belanda selalu mengawasi gerak-geriknya.<br /><br />Terlebih karya tulisan K.H. Ahmad Rifa'i yang menyerukan kemerdekaan bagi tanah Air.<br /><br />Atas dasar sikap tersebut, K.H. Ahmad Rifa'i pernah ditangkap, dipenjara, hingga diasingkan oleh Belanda.<br /><br />Selain dipenjarakan di Kendal dan Semarang, K.H. Ahmad Rifa'i juga pernah diasingkan ke Desa Kalisasak, Batang.<br /><br />Ketika di pengasingan, K.H. Ahmad Rifa'i justru mendirikan pondok pesantren.<br /><br />Alhasil warga di wilayah tersebut mulai tersentuh pendidikan agama sekaligus perjuangan untuk meraih kemerdekaan.<br /><br />Pada usia sekitar 30 tahun, K.H. Ahmad Rifa'i berangkat ke Mekkah untuk menimba ilmu langsung dari ulama di Saudi.<br /><br />Di sana, K.H. Ahmad Rifa'i berguru pada Syekh Ahmad Ustman, Syekh Al-Barawi dan Syekh Abdul Aziz Al Habisyi.<br /><br />Delapan tahun kemudian, K.H. Ahmad Rifa'i melanjutkan studi di Mesir.<br /><br />Ketika kembali ke Indonesia, K.H. Ahmad Rifa'i semakin mapan berdakwah.<br /><br />Bersama ulama Indonesia yang pernah belajar di Arab, K.H. Ahmad Rifa'i mengadakan sebuah pertemuan membahas kehidupan muslim Indonesia yang masih lekat dengan hal mistis.<br /><br />Atas dasar tersebut, munculah sebuah gerakan pembaharu berwujud organisasi sosial kemasyarakatan Rifa'iyyah, yang didirikan K.H. Ahmad Rifa'i.<br /><br />Objek dari Rifa'iyyah adalah masyarakat desa dan bergerak di ranah sosial keagamaan.<br /><br />Seiring perkembangan, organisasi ini berkembang menjadi aksi protes terhadap Belanda dari kaum tradisional.
