TRIBUN-VIDEO.COM – Film Filosofi Kopi karya sutradara Angga Dwimas Sasongko diangkat dari cerpen berjudul 'Filosofi Kopi' yang ditulis oleh Dee Lestari.<br /><br />Sedagkan naskah film ditulis oleh Jenny Jusuf.<br /><br />Berkat skenario yang ditulisnya, Jenny Jusuf berhasil memenangkan penghargaan Festival Film Bandung kategori Penulis Skenario Terpuji.<br /><br />Selain itu, film ini juga berhasil masuk beberapa nominasi ajang penghargaan lainnya.<br /><br />Dibintangi Chicco Jerikho, Rio Dewanto, dan Julie Estelle, Filosofi Kopi diproduksi oleh Visinema Pictures yang bekerja sama dengan Torabika.<br /><br />Film yang berdurasi 117 menit ini rilis di bioskop pada 9 April 2015.<br /><br />Angga Dwimas Sasongko mengajak musisi-musisi papan atas untuk turut mengisi soundtrack Filosofi Kopi, seperti Glenn Fredly, Maliq & D’Essentials, Gilbert Pohan, hingga Payung Teduh.<br /><br />Sinopsis<br /><br />Ben merupakan seorang anak petani kopi yang dibesarkan di perkebunan kopi.<br /><br />Akibat sebuah kejadian, ayah Ben tidak menyukai kopi lagi.<br /><br />Setelah berusia 12 tahun, Ben pergi ke Jakarta meninggalkan sang ayah.<br /><br />Ben kemudian bertemu Jody dan keduanya bersahabat baik hingga dewasa.<br /><br />Hingga 18 tahun lamanya, Ben diasuh oleh keluarga Jody.<br /><br />Ketika menginjak usia dewasa, Ben dan Jody memutuskan untuk membangun usaha kedai kopi bersama dari warisan ayah Jody.<br /><br />Kedai tersebut diberi nama Filosofi Kopi.<br /><br />Setelah ayah Jody meninggal, barulah mereka tahu bahwa kedai tersebut terlilit utang ratusan juta.<br /><br />Ben dan Jody berjuang untuk menemukan solusi permasalahan yang mereka hadapi.<br /><br />Di tengah-tengah perjuangan tersebut, sering terjadi konflik antara Ben dan Jody.<br /><br />Kemudian seorang pengusaha muncul dengan tantangan yang sanggup menyelamatkan kedai Filosofi Kopi.<br /><br />Sang pengusaha menawarkan satu miliar rupiah bagi Ben dan Jody apabila sanggup menyelesaikan tantangan meracik kopi terenak.<br /><br />Berbekal keahlian meracik kopi yang dimilikinya, Ben menciptakan kopi 'Perfecto' dan membuat mereka berhasil mendapatkan satu miliar dari pengusaha tersebut.<br /><br />Namun, semuanya rusak setelah seorang blogger ternama bernama El muncul dan berkomentar bahwa ada kopi yang lebih baik daripada racikan Ben, yaitu kopi Tiwus.<br /><br />Hal ini membuat mereka tidak punya pilihan lain selain menemukan kopi Tiwus.<br /><br />Awalnya Ben menolak untuk ikut mencari bersama Jody dan El, walaupun akhirnya terpaksa harus setuju.<br /><br />Setelah mencari, mereka bertemu dengan Pak Seno, pemilik dan peracik kopi Tiwus.<br /><br />Selain kopi, banyak hal yang mereka pelajari dari perjalanan tersebut.<br /><br />Masa lalu dan hubungan dengan keluarga sangatlah berpengaruh terhadap apa yang mereka jalani sekarang.
