Surprise Me!

Serangan Umum Surakarta - Peristiwa Sejarah

2019-09-30 639 Dailymotion

TRIBUN-VIDEO.COM - Pada awal Agustus 1949 ada kabar kurang baik tentang Panglima Divisi II Surakarta, Kolonel Gatot Subroto.<br /><br />Kala itu Gatot Subroto sedang jatuh sakit.<br /><br />Hal ini membuat tentara di kawasan Surakarta turut prihatin.<br /><br />Kondisi ini semakin dramatis ketika diketahui bahwa markas Kolonel Gatot Subroto hancur diserang oleh Belanda.<br /><br />Serangan itu dipimpin oleh Letnan van Heek.<br /><br />Ia menggelar operasi militer dengan kode "Steenwijk".<br /><br />Target dari operasi ini adalah pusat gerilya Desa Balong, markas Gatot Subroto, dan tempat persembunyian pemancar radio republik.<br /><br />Beruntung, Gatot Subroto dan pasukan berhasil meninggalkan markas sebelum terjadi serangan.<br /><br />Hancurnya markas di Desa Balong yang terletak di lereng Gunung Lawu ini memicu kemarahan anak buah Gatot Subroto.<br /><br />Mayor Achmadi, komandan Detasemen Tentara Pelajar (TP) Brigade XVII dan Sub Wehrkreise (SWK) 106 Ardjuna, berniat ingin balas dendam.<br /><br />Ide ini dilaporkan pada Komandan Brigade V, Letkol Slamet Riyadi.<br /><br />Kala itu Slamet Riyadi memiliki pasukan yang terdiri atas Kompi Zeni Tentara Pelajar (TP) atau yang lebih dikenal dengan Tentara Genie Pelajar (TGP), Detasemen TP Brigade XVII, dan Brigade V/Panembahan Senopati.<br /><br />Selain itu, pasukan juga diperkuat dari Markas Brigade Besar Brimob Polisi serta Markas Brigade Kecil Brimob Polisi.<br /><br />Serangan yuang sudah direncanakan dilakukan pada 7 Agustus 1949.<br /><br />Target dari serangan adalah merebut posisi strategis sebelum Jendral Soedirman memerintah untuk menghentikan baku tembak.<br /><br />Padahal pada 3 Agustus 1949 Belanda dan Indonesia sudah menyerukan gencatan senjata.<br /><br />Presiden Soekarno juga telah menyiarkan perintah tersebut.<br /><br />Namun hal ini tidak pernah didengar oleh Mayor Achmadi karena kesulitan komunikasi pada masa itu.

Buy Now on CodeCanyon