TRIBUN-VIDEO.COM - Benny Wenda yang lahir di Lembah Baliem, Papua, 17 Agustus 1974 adalah tokoh perjuangan rakyat Papua di Inggris.<br /><br />Ia mendirikan Kampanye Papua Barat Merdeka pada 2004 dan merupakan ketua dari Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang didirikan pada 2014.<br /><br />Benny Wenda mendapat penghargaan sebagai peaceful campaigner for democracy alias pengampanye perdamaian untuk demokrasi.<br /><br />Penghargaan Oxford Freedom of the City Award itu diberikan pada 17 Juli 2019.<br /><br />Saat ini Benny Wenda memiliki kewarganegaraan Inggris dan tinggal di sana bersama keluarganya.<br /><br />Pada tahun 2003 Benny Wenda diberikan suaka politik oleh Pemerintah Inggris setelah melarikan diri dari tahanan saat diadili di Papua Barat.<br /><br />Kehidupan Awal<br /><br />Benny Wenda adalah putra Suku Lani di Lembah Baliem, Papua.<br /><br />Bersama sang ibu, mereka hidup berdamai dengan alam di daerah pegunungan.<br /><br />Dalam situs pribadinya, Benny Wenda menceritakan tentang suasana di desanya menjadi berbeda setelah tahun 1977 saat kehadiran militer Indonesia.<br /><br />Sejak kecil, Benny Wenda sudah menyaksikan kekerasan yang dilakukan oleh para tentara Indonesia terhadap suka asli di desanya.<br /><br />Banyak wanita muda di sana meninggal, termasuk tiga tantenya yang meninggal karena trauma dan luka-luka dalam penyerangan tersebut.<br /><br />Benny Wenda tumbuh besar dalam lingkungan yang penuh dengan kekerasan, rasisme dan pemaksaan kehendak.<br /><br />Meski rakyat Lani memberontak, militer Indonesia menyerang dengan menjatuhkan bom dan membakar desanya menyebabkan Benny Wenda dan keluarga harus bersembunyi di hutan.<br /><br />Ketika sang nenek meninggal karena tinggal di kondisi hutan yang tidak layak, keluarga Benny Wenda akhirnya menyerah.
