TRIBUN-VIDEO.COM - Sejarah berdirinya Kabupaten Cirebon tidak bisa dilepaskan dari keberadaan para wali di tanah Jawa.<br /><br />Setelah wafatnya Sunan Ampel pada 1478, Wali Sanga mengadakan musyawarah di Tuban.<br /><br />Berdasarkan musyawarah tersebut, Syarif Hidayatullah ditunjuk sebagai pemimpin Wali Sanga.<br /><br />Sebagai tindak lanjut, pusat kegiatan Wali Sanga dipindahkan dari Tuban ke Gunung Sembung yang berada di Carbon.<br /><br />Kemudian wilayah tersebut disebut sebagai Puser Bumi karena digunakan sebagai pusat keagamaan.<br /><br />Dalam waktu yang sama, pusat pemerintahan Kesultanan Cirebon menduduki Keraton Pakungwati.<br /><br />Syarif Hidayatullah atau yang juga dikenal dengan Pengeran Sunan Gunung Jati menikahi Nyi Mas Pakungwati, putri Pangeran Cakrabuana pada 1479.<br /><br />Kemudian Syarif Hidayatullah dinobatkan sebagai Sultan Carbon I dan menetap di Keraton Pakungwati.<br /><br />Semasa pemerintahan Pangeran Cakrabuana, Cirebon mengirim upeti ke Pakuan Pajajaran.<br /><br />Pada tahun 1482, Sunan Gunung Jati mengeluarkan maklumat tidak akan mengirim upeti ke Pajajaran karena Kasultanan Cirebon telah merdeka.<br /><br />Sebelumnya, Sunan Gunung Jati telah memohon Raja Pajajaran agar memeluk agama Islam akan tetapi upaya tersebut tidak berhasil.<br /><br />Hal inilah yang menjadi penyebab utama Sunan Gunung Jati mengatakan Kasultanan Cirebon sebagai negara yang merdeka.<br /><br />Peristiwa lepasnya Kasultanan Cirebon dari Kerajaan Pajajaran ini terjadi pada 12 Shafar 887 H atau 2 April 1482.<br /><br />Tanggal tersebut kini diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Cirebon.
