TRIBUN-VIDEO.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, mengungkapkan motif manusia yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).<br /><br />Diketahui, kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh manusia dengan motif land clearing karena lebih murah.<br /><br />Dikutip dari Kompas.com, Rabu (18/9/2019), Doni Monardo mengatakan bahwa saat ini 80 persen lahan yang terbakar berubah menjadi lahan perkebunan.<br /><br />"Sebesar 99 persen kerhutla akibat ulah manusia, 80 persen lahan terbakar berubah menjadi perkebunan," ungkap Doni Monardo, dikutip dari Kompas.com.<br /><br />Salah satu penyebab api sulit dipadamkan pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) ini ialah kemarau panjang.<br /><br />Sehingga curah hujan menjadi lebih sedikit sehingga menjadi penyebab api sulit padam.<br /><br />Pembakaran lahan tersebut disinyalir untuk digunakan sebagai perkebunan kelapa sawit.<br /><br />Dikutip dari Kompas.com, Indonesia memiliki 14,4 juta hektar perkebunan kelapa sawit.<br /><br />Doni mengatakan bahwa masalah karhutla ini pemerintah membutuhkan sinergi dari seluruh pihak.<br /><br />"Karhutla adalah ancaman permanen, maka solusinya juga harus permanen," kata Doni.<br /><br />Menurut Doni Monardo, sinergi pentahelix yang terdiri dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi diperlukan untuk mengatasi penanganan karhutla.<br /><br />Doni mengatakan, pemerintah daerah dapat menjadi ujung tombak dalam pemadaman api sebelum membesar.<br /><br />Selanjutnya, dengan mengetatkan perolehan izin lingkungan yang kewenangannya berada di tangan kepala daerah dapat menjadi pola pencegahan karhutla.<br /><br />Diketahui, BPPT telah menyiapkan 40 ton kapur tohor aktif di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.<br /><br />Kapur tohor aktif akan diterbangkan ke beberapa provinsi terdampak karhutla seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.<br /><br />Namun, kapur tohor akan diterbangkan apabila sudah mendapatkan arahan.<br /><br />Tiga jenis pesawat juga disiapkan untuk menaburkan kapur tersebut.<br /><br />Ketiga pesawat tersebut adalah Cassa 212 dengan kapasitas 800 kilogram, CN 295 dengan kapasitas 2.4 ton, dan pesawat Hercules C 130 dengan kapasitas 4-5 ton.<br /><br />BNPB menyatakan bahwa karhutla ini tidak bisa ditangani dengan pemadaman darat dan udara saja.<br /><br />Sementara itu, BMKG juga memprediksi bahwa musim hujan akan terjadi pada pertengahan Oktober nanti.<br /><br />Sebelumnya, Polda Sumatera Selatan telah menetapkan tersangka kebakaran hutan dan lahan (karhutla).<br /><br />Sementara itu, terdapat 5 perusahaan dan 218 orang yang ditetapkan sebagai tersangka karhutla di Sumatera dan Riau.<br /><br />Dikutip dari Kompas.com, Polda Riau menetapkan 47 tersangka.<br /><br />Salah satu perusahaan yang menjadi tersangka ialah PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS).