JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga bersama santri Pondok Pesantren Al Hasaniyah, memblokade jalan penghubung Kota dan Kabupaten di Kabupaten Tangerang Banten. <br /> <br />Massa menuntut pemerintah daerah menindak tegas para sopir truk yang melanggar peraturan bupati karena melintas siang hingga malam hari. <br /> <br />Kemarahan warga memuncak setelah dua santri tertabrak truk tanah yang bandel. <br /> <br />Bupati tangerang yang datang ke unjuk rasa berjanji akan menindak tegas truk yang melanggar aturan mengenai jam larangan melintas bagi truk. <br /> <br />Polisi juga menjamin akan menindak tegas sopir truk yang masih bandel. <br /> <br />Pada Selasa siang, dua santri dari pondok pesantren Al Hasaniyah terluka akibat ditabrak truk tanah. <br />Pergelangan kaki korban remuk dan harus mendapatkan perawatan intensif, di rumah sakit umum daerah kabupaten tangerang. <br /> <br />Sementara itu ,warga bersama santri di kabupaten tangerang, banten, memblokade ruas jalan kampung melayu. <br /> <br />Ahmed Zaki berjanji akan merevisi dan mempertegas peraturan lalu lalang truk bermuatan material pasir dan tanah di Kabupaten Tangerang. <br /> <br />\"Saya di sini, koordinasi ke Kepolisian untuk merevisi Perbup 47 agar lebih tegas lagi terhadap para pelanggar,\" kata Ahmed Zaki di lokasi aksi penutupan jalan tersebut, Rabu (15,1,2020). <br /> <br />Zaki mengatakan, kepolisian masih memproses beberapa sopir truk yang melanggar aturan lalu lintas yang dibuat di Kabupaten Tangerang itu. \"Karena aparat kita hormati, untuk melakukan tugasnya,\" ucap dia. <br /> <br /> <br />
