SUMATERA UTARA, KOMPAS.TV - Meski telah ditapkan sebagai wilayah terdampak Wabah African Swine Fever, atau flu babi afrika sejak tanggal 18 Desember 2019, namun pemusnahan untuk penghentian virus belum dilakukan. <br /> <br />Akibatnya, serangan wabah virus yang menyerang ternak babi di Sumatera Utara, terus meluas. <br /> <br />Virus African Swine Fever atau flu babi afrika, merupakan wabah yang telah dipastikan menjangkiti babi hingga mengakibatkan kematian massal secara mendadak. <br /> <br />Sejak tanggal 18 Desember 2019, Sumatera Utara telah ditetapkan sebagai wilayah terdampak wabah virus flu babi afrika. <br /> <br />Penanggulangan flu babi afrika sangat berbeda dengan kolera babi, yang sebelumnya disebut sebagai penyebab kematian populasi babi. <br /> <br />Pemusnahan merupakan jalan terbaik guna mencegah meluasnya virus, sebelum vaksin anti virus ditemukan. <br /> <br />Namun pemusnahan terhadap babi yang terjangkit belum juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pusat. <br /> <br />Saat ini, sekitar 40 ribu babi telah terjangkit virus flu babi afrika yang menyebar di 13 Kabupaten Kota di Sumatera Utara. <br /> <br />
