YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah cerita tentang pungutan uang yang dialami anggota Keraton Agung Sejagat di Purworejo, terus bermunculan. <br /> <br />Di Kulon Progo, Yogyakarta seorang mantan pengikut kelompok ini harus meminjam uang tetangga demi untuk membeli seragam seharga dua juta rupiah. <br /> <br />Kasnan salah satu mantan pengikut Keraton Agung Sejagat asal <br />Kulon Progo, Yogyakarta. <br /> <br />Mengatakan menjadi anggota kelompok ini karena tertarik dengan kegiatan budaya yang kerap dilakukan Keraton Agung Sejagat. <br /> <br />Kasnan yang bekerja sebagai buruh tani ini rela membayar uang seragam keraton agung sejagat sebesar dua juta rupiah, walaupun harus meminjam ke tetangga. <br /> <br />Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah akan membuka posko pengaduan dan pendampingan bagi korban penipuan Keraton Agung Sejagat. <br /> <br />Posko akan dibangun di Balai Desa Pogungjur Tengah dan di Puskesmas Bayan. <br /> <br />Pihak Pemkab juga berencana mendatangkan sejarawan untuk memberikan penjelasan tentang sejarah yang sebelumnya telah diselewengkan Keraton Agung Sejagat. <br /> <br />Terkait maraknya kemunculan kerajaan di sejumlah daerah, belakangan ini, pengamat sosial, Devie Rahmawati, menilai fenomena yang bukan pertama kali terjadi. <br /> <br />Kasus serupa juga terjadi di negara lain. <br /> <br />Fenomena ini dapat dikaitkan dengan dinamika politik-sosial, ekonomi, maupun kepentingan pribadi semata. <br /> <br />Rasa kekecewaan terhadap pemerintahan juga bisa menjadi faktor munculnya fenomena ini. <br /> <br />