<br />Politisi PSI William Aditya Sarana kembali mengkritik Gubernur Anies Baswedan. <br /> <br />Kali ini, William mengkritisi soal proyek penataan kawasan Monas. <br /> <br />Proyek tersebut memakan anggaran sebesar 71.3 Miliar Rupiah. <br /> <br />Proyek tersebut dimenangkan oleh PT. Bahana Prima Nusantara, yang beralamat di Jalan Nusa Indah No 33, Ciracas, Jakarta Timur. <br /> <br />Anggota DPRD DKI Jakarta, William menelusuri alamat tersebut dengan menggunakan aplikasi google maps. Namun, ia menemui kejanggalan. <br /> <br />Di dalam cuitannya yang diunggah pada hari Senin, 20 Januari 2020, ia meminta klarifikasi dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. <br /> <br /> Proyek di Monas sampai 71.3 Miliar Rupiah tapi pemenang tender lokasinya pas dicek di google map kok di perkampungan begitu? Bisa dijelaskan pak gub @aniesbaswedan <br /> <br />Kali ini ia tidak menyoroti soal besarnya anggaran untuk proyek tersebut. <br /> <br />Menurutnya, alamat yang dicantumkan oleh PT. <br /> <br />Bahana Prima Nusantara sebagai pemenang lelang, tak masuk akal. <br /> <br />Ia melakukan penelusuran melalui google maps, akan tetapi lokasi yang ia temukan berada di perkampungan. <br /> <br />Cuitan ini mendapatkan respons dari para netizen. <br /> <br />Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, atau Walhi juga mengkritik kebijakan tersebut. <br /> <br />Pasalnya, saat ini Jakarta tengah membutuhkan udara bersih, tetapi pohon-pohon di Monas, malah ditebang-tebangi. <br /> <br /> <br /> <br /> <br />