SOLO, KOMPAS.TV - Salah satu makanan khas yang identik dengan hari raya Imlek, yaitu Kue Keranjang. <br /> <br />Kue ini sangat disukai, dan juga mengandung banyak filosofi tentang kehidupan. <br /> <br />Perajin Kue Keranjang di Sangkrah, Solo, Jawa Tengah, sudah bertahun-tahun memproduksi ribuan kue setiap Imlek tiba. Dalam satu hari tak kurang dari 300 kilogram beras ketan, dihabiskan untuk membuat Kue Keranjang. <br /> <br />Kue ini digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari sesaji untuk doa, hingga sajian dalam pesta keluarga. <br /> <br />Di setiap rumah keluarga yang merayakan Imlek, Kue Keranjang pasti tersedia. Ada filosofi yang dipegang teguh, dari dalam Kue Kranjang ini. <br /> <br />Ketan sebagai bahan utama, memiliki karakter lengket. Sementara gula yang dijadikan campuran, memiliki rasa yang manis. Harapannya, hubungan di dalam keluarga pun rekat, dan kehidupan akan manis seperti Kue Keranjang. <br /> <br />Imlek juga selalu menjadi kesempatan untuk berkumpul. Anggota keluarga yang merantau juga biasanya akan pulang, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. <br /> <br />Di tahun Tikus Logam ini, segala harapan yang baik pun dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. <br /> <br />
