JAKARTA, KOMPAS.TV - KPK memanggil Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristianto dalam kasus dugaan suap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. <br /> <br />Tidak hanya Hasto, 2 komisioner KPU juga dipanggil sebagai saksi. <br /> <br />Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, hadir sekitar pukul 9 pagi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. <br /> <br />Hasto diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan. <br /> <br />Ia mengaku siap memberikan keterangan kepada penyidik KPK. <br /> <br />Tidak hanya petinggi PDI Perjuangan, KPK juga memeriksa komisioner KPU. <br /> <br />Mereka adalah Evi Novida Ginting dan Hasyim Asyari. <br /> <br />Keduanya hadir sekitar pukul 10 pagi, sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pergantian antar waktu anggota DPR PDI Perjuangan. <br /> <br />Kasus yang membuat Wahyu Setiawan, menyandang status tersangka. <br /> <br />PLT juru bicara KPK Ali Fikri menegaskan pemeriksaan sejumlah saksi dari pihak PDI-P dan KPU dilakukan untuk memperdalam penyidikan kasus suap komisioner KPU Wahyu Setiawan. <br /> <br />Keterangan Hasto menjadi penting dalam mendalami dugaan suap pergantian antar waktu anggota DPR, karena stafnya yang bernama Saeful Bahri juga ditangkap KPK. <br /> <br />Serta tersangka lainnya dari PDI-P yang juga menjadi misteri, Harun Masiku. <br /> <br />Buronnya Harun Masiku, cukup menjadi sorotan. <br /> <br />Apalagi setelah Kemenkumham dan KPK, seakan meyakini bahwa Harun masih berada di luar negeri 2 hari sebelum adanya operasi tangkap tangan KPK, menurut Ditjen Imigrasi. <br /> <br />2 hari lalu, imigrasi meralat informasi soal keberadaan Harun. <br /> <br />Imigrasi menyebut, bahwa harun sudah berada di Indonesia sejak 7 Januari 2020 silam. <br /> <br />
