JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dengan informasi bohong atau hoaks soal kasus corona yang tersebar di media sosial. <br /> <br />Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono meminta masyarakat memeriksa kembali informasi yang diterima soal corona. <br /> <br />Dan tidak langsung membagikan informasi yang belum jelas kebenarannya. <br /> <br />Sebelumnya Menkominfo telah merilis informasi hoaks yang tersebar di media sosial di situs resmi lembaga itu. <br /> <br />Sementara itu Menteri Komunikasi Dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, lembaganya banyak menemukan informasi hoaks soal corona. <br /> <br />Johnny G Plate mengatakan kasus corona adalah peristiwa medis tetapi banyak kabar hoaks soal corona mengaitkannya dengan hal lain seperti politik. <br /> <br />Ada beberapa informasi soal corona yang dinyatakan hoaks oleh Kementerian Kominfo. <br /> <br />Yang pertama adalah soal foto jenazah bergelimpangan di jalanan Kota Wuhan dan disebut sebagai korban virus corona. <br /> <br />Foto ini banyak tersebar di media sosial. <br /> <br />Foto ini sendiri sebenarnaya diambil pada 25 Maret 2014 dan tentang aksi untuk mengenang 528 korban pembantaian Nazi di Katzbach, Jerman. <br /> <br />Kabar hoaks lainnya yang tersebar di grup Whatsapp adalah soal foto seorang pasien diindikasi terjangkit virus corona di RSUD Tarakan, Kaltara. Foto-foto yang beredar itu sempat meresahkan masyarakat. <br /> <br />Faktanya, foto itu adalah tiga orang petugas medis tengah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan seorang pasien yang terjangkit virus corona hanyalah candaan petugas medis tersebut.. <br /> <br />Ketiga petugas medis sudah diproses untuk diberikan sanksi. <br /> <br />Yang lainnya adalah hoaks soal bawang putih yang bisa menyembuhkan korban yang terinfeksi virus corona. <br /> <br />Faktanya menurut ahli vaksin klaim bawang putih dapat menyembuhkan virus corona bisa dipastikan tidak benar alias hoaks. <br /> <br />
