DENPASAR, KOMPAS.TV - 888 ekor babi, ditemukan mati mendadak di provinsi Bali. <br /> <br />Kematian mendadak babi, diduga terjangkit, virus flu babi Afrika atau African Swine Fever. <br /> <br />888 babi di Bali, ditemukan mati mendadak. <br /> <br />Dinas peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Bali menyatakan, Denpasar, Badung, dan Tabanan menjadi wilayah tertinggi kematian babi. <br /> <br />Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, dan Dinas Peternakan Provinsi Bali, masih menunggu hasil uji lab, oleh Balai Besar Veteriner Denpasar. <br /> <br />Terkiat Virus ASF, African Swine Fever, atau virus flu babi Afrika yang menyerang babi. <br /> <br />Warga dan peternak setempat diimbau melakukan desinfeski, dan tidak membuang bangkai babi sembarangan, untuk mencegah penyebaran virus. <br /> <br />Merebaknya virus African Swine Fever ,atau Virus ASF yang meyerang babi di Bali. <br /> <br />Dinas Peternakan Kesehatan Hewan, dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem Bali, melakukan penyemprotan desinfektan, terhadap babi dan kandangnya, di Dusun Kikian, Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem Bali. <br /> <br />Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan kesehatan hewan Karangasem, mengimbau peternak, dan pedagang daging babi, tetap membersihkan kandang dan tidak mengambil bibit dari empat wilayah yang terjangkit ASF. #ASF #FluBabiAfrika #AfricanSwineFever <br /> <br />
