BANDUNG, KOMPAS.TV - Proses revitalisasi Monas, nampaknya memang masih jauh dari babak akhir. <br /> <br />Arsitek pemenang sayembara desain kawasan Monas, Deddy Wahyudi, akhirnya angkat bicara. <br /> <br />Deddy mengatakan bahwa, revitalisasi Monas tetap dapat dilakukan tanpa perlu menebang sejumlah pohon yang sudah tumbuh di Monas. <br /> <br />Dalam desainnya, revitalisasi plaza sisi selatan, yang saat ini sudah gundul, seharusnya tidak seperti itu. <br /> <br />Revitalisasinya harusnya dilakukan di area yang tidak ditumbuhi pepohonan, sehingga pepohonan tetap dapat tumbuh disana. <br /> <br />Namun kenyataannya, pohon-pohon itu justru menjadi korban. <br /> <br />Menurut Deddy, revitalisasi Monas desainnya ini diberi nama Labuan Nusantara, yang artinya sebagai tempat dari segala penjuru Indonesia untuk berkumpul disini. <br /> <br />Karena, Monas bukan lagi hanya simbol bagi DKI Jakarta, namun sudah menjadi simbol bagi Indonesia. <br /> <br />Hal ini juga dilakukannya, untuk mengenang jasa para pahlawan. <br /> <br />Sehingga, ketika seseorang datang mengunjungi Monas, ia juga mengingat dan mengetahui sejarah Indonesia yang dulu, saat jaman penjajahan, hingga Indonesia di masa yang akan datang. <br /> <br />
