BULUKUMBA, KOMPAS.TV - Balap sepeda motor di lintasan berlumpur diselenggarakan di areal persawahan di desa di desa Pangalloang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. <br /> <br />Oleh warga, kegiatan ini disebut balap ojek lumpur. <br /> <br />Pasalnya, sepeda motor yang digunakan untuk adu cepat merupakan ojek yang kerap digunakan untuk mengangkut gabah. <br /> <br />Sementara peserta lomba adalah para petani yang memang hobi balap motor. <br /> <br />Mereka berasal dari sejumlah desa di Kabupaten Bulukumba. <br /> <br />Balap di lintasan yang tak biasa ini menjadi pelipur para petani, dan warga. <br /> <br />Meski diguyur hujan, warga enggan beranjak dari pinggir lintasan. <br /> <br />Apa saja digunakan untuk melindungi kepala dari hujan. <br /> <br />Kecipratan lumpur pun tidak jadi masalah yang penting bisa menyaksikan keseruan balap ojek lumpur. <br /> <br />Panjang lintasan balap ojek lumpur kurang lebih satu kilometer. <br /> <br />Para peserta harus mengitari lintasan sebanyak tiga kali. <br /> <br />Agar menjadi yang pertama, para peserta langsung tancap gas. <br /> <br />Lokasi balap lumpur ini memanfaatkan tiga petak sawah dan diberi nama Sirkuit Kacamata-Yamo Conreng. <br /> <br />Semua merek sepeda motor bisa berpartisipasi, tanpa dibatasi kelas pembalap. <br /> <br />Balapan diikuti oleh 70 peserta, yang memperebutkan hadiah dan trofi. <br /> <br />Balap ojek lumpur ini menjadi kegiatan yang digemari warga. <br /> <br />Desa-desa di Kabupaten Bulukumba bergantian menggelar acara ini, terutama pada masa jeda setelah panen atau sebelum petani memasuki musim tanam padi. <br /> <br />
