WONOSOBO, KOMPASTV - Persinggahan Adi ke sebuah daerah penghasil kopi terbesar di Jawa tengah yang terletak di kaki gunung Sindoro Sumbing. <br /> <br />Adi bertemu dengan temannya yang merupakan seorang pengusaha kopi, yaitu Pak Doddy. <br /> <br />Beliau memulai usahanya sejak tahun 1982 dan kini ia dikenal sebagai salah satu eksportir kopi di daerah Banaran, Temanggung, Jawa Tengah. <br /> <br />Selain itu, ia juga memiliki kebun plasma seluas 2.200 hektar milik 11.300 kepala keluarga di kaki gunung Sindoro Sumbing. <br />Penduduk di lereng Sindoro Sumbing telah menanam kopi sejak zaman pendudukan Belanda. <br /> <br />Produksi kopinya pun sempat mencapai masa kejayaan pada tahun 1994, ketika harga kopi dunia meningkat. <br /> <br />Sayangnya, kejayaan itu sirna begitu harga kopi menurun di tahun 2000. <br /> <br />Sebagai pecinta sekaligus pengusaha kopi, Pak Doddy ingin mengulang kembali masa kejayaan itu. <br /> <br />Harapan tersebut terbelenggu oleh masalah utama, yaitu sebagian besar petani yang masih belum sepenuhnya mendedikasikan diri untuk menanam kopi. <br /> <br />Hal itu terlihat dari sebagian lahan yang digunakan untuk penanaman tembakau. <br />Panen kopi yang hanya terjadi satu kali dalam setahun menjadi penyebab utama para petani meninggalkan tanaman kopi. <br /> <br />Sebagai solusi, Pak Doddy mengembangkan kebun Entres di daerah Tuk Bandung untuk meningkatkan kualitas kopi. <br /> <br />Caranya dengan menyambungkan Entres dengan batang bawah tanaman kopi. <br /> <br />
