BANYUMAS, KOMPAS.TV - Ratusan warga di Banyumas, Jawa Tengah, diduga jadi korban keracunan makanan. <br /> <br />Untuk memastikan penyebab keracunan massal ini, polisi telah mengambil sampel makanan. <br /> <br />Korban keracunan massal, berasal dari desa Pengadegan dan Rawaheng. <br /> <br />36 orang harus menjalani perawatan di rumah sakit, dan 156 korban lain menjalani rawat jalan. <br /> <br />Mereka sebelumnya di rawat di Puskesmas, akibat mengalami pusing, mual dan muntah-muntah, setelah mengonsumsi nasi syukuran acara tujuh bulanan kehamilan. <br /> <br />Untuk penyelidikan, tim dokter kesehatan polresta banyumas turun ke TKP, melakukan pemeriksaan. <br /> <br />Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, keracunan massal tersebut berawal saat warga memakan nasi tumpeng pada acara selamatan tujuh bulanan di rumah salah satu warga, Jumat (7,2,2020). <br /> <br />\"Pada hari Jumat ada selamatan tujuh bulanan di rumah warga dengan makan makanan tumpeng. Pagi harinya, Sabtu, ada beberapa warga mulai mengalami diare,\" kata Husein melalui pesan singkat, Minggu (9,2,2020). <br /> <br />Hingga Sabtu malam tercatat ada 160 orang menjalani rawat jalan dan 36 orang lainnya menjalani rawat inap di puskesmas dan rumah sakit. <br /> <br />Warga yang dirawat inap masing-masing di Puskesmas Wangon 18 orang, Puskesmas Jatilawang 8 orang, RSUD Ajibarang 6 orang, dan Rumah Sakit An Nikmah 4 orang. <br /> <br /> <br />
