JAKARTA, KOMPAS.TV - Perlambatan pertumbuhan ekonomi perlu pembenahan dari sektor tenaga kerja. <br /> <br />Daya saing perlu ditingkatkan, jika tak ingin pemutusan hubungan kerja, atau PHK berjatuhan. <br /> <br />Stagnannya pertumbuhan ekonomi menyisakan persoalan di sektor tenaga kerja. <br /> <br />Kini, Indonesia dihadapkan pada Deindustrialisasi Prematur. <br /> <br />Akibatnya peralihan dari agraris ke bidang jasa melompat lebih cepat. <br /> <br />Industri pengolahan, sebagai penopang ekonomi, tumbuh melambat, hanya 3,8 % saja pada 2019. <br /> <br />Sebaliknya, sektor informasi dan komunikasi misalnya, terakselerasi, dan mampu meningkat 9,4 %. <br /> <br />Jika terus bertahan dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5 %, Indonesia dikhawatirkan gagal memanfaatkan bonus demografi. <br /> <br />Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal mengingatkan urgensi meningkatkan daya saing tenaga kerja, saat dunia teknologi begitu maju. <br /> <br />Kalangan usaha tak menampik penyerapan tenaga kerja menurun, imbas melambatnya ekonomi. <br /> <br />Apalagi, kucuran investasi cenderung padat modal dibandingkan dengan padat karya. <br /> <br />Pebisnis tengah menanti realisasi Omnibus Law cipta lapangan kerja serta perpajakan, yang diharapkan mampu membuat dunia usaha lebih efisien. <br /> <br />
