SEMARANG, KOMPAS.TV - Seorang sopir Angkutan Kota di Semarang, Jawa Tengah, jadi pusat perhatian. <br /> <br />Dia terpaksa membawa kerja putrinya yang masih bayi karena istrinya sudah tiada. <br /> <br />Hari masih pagi, waktunya bagi Nurul Mukminin mengais rezeki. <br /> <br />Tapi dia tak bisa meninggalkan Bilqis Choirun Nisa, sang buah hati. <br /> <br />Istrinya, Ariani Dwi Setyowati, baru saja pergi, dipanggil Ilahi. <br /> <br />Bilqis yang baru berusia tiga setengah bulan terpaksa dibawa kerja. <br /> <br />Nurul Mukminin menjadi perhatian publik setelah kedapatan membawa bayi saat narik angkot. <br /> <br />Alasannya membuat banyak orang mengurut dada. <br /> <br />Dia terpaksa membawa anaknya yang masih bayi karena istrinya sudah tiada. <br /> <br />Nurul juga tak bisa berhenti bekerja, karena masih ada tunggakan biaya persalinan. <br /> <br />Kadang, anak tertua yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, diminta membantu mengurus adiknya. <br /> <br />Bagi sopir angkot jurusan Mangkang-Johar, Nurul Mukminin memang dikenal sebagai bapak yang bertanggung jawab. <br /> <br />Dia juga dikenal sebagai teman yang rendah hati dan rajin beribadah <br /> <br />Seorang diri, Nurul Mukminin masih akan terus menunaikan tugasnya sebagai bapak sekaligus ibu bagi kedua putrinya yang masih kecil. <br /> <br />Ada dua cita-cita di benaknya. <br /> <br />Melihat anak pertama kuliah, dan si bungsu masuk pesantren. <br /> <br />Seperti wasiat terakhir istri tercinta. <br /> <br />
