JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan sikapnya yang tidak akan memulangkan 689 pendukung ISIS ke tanah air. <br /> <br />Presiden Jokowi bahkan menyebut istilah \"ISIS Eks WNI\" untuk teroris pelintas batas dan mantan anggota kelompok teror ISIS asal Indonesia. <br /> <br />Namun pemerintah masih membuka peluang untuk memulangkan anak-anak Eks Kombatan ISIS ke tanah air khususnya mereka yang sudah yatim piatu. <br /> <br />Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, pemerintah tidak mencabut kewarganegaraan 689 WNI tersebut. <br />Ia menegaskan, Eks ISIS itu hanya tidak diperbolehkan pulang ke Indonesia. <br /> <br />Namun pemerintah sudah menyiapkan antisipasi jika <br />ISIS Eks WNI menyelinap masuk ke Indonesia. <br /> <br />Pemerintah akan mewaspadai jalur-jalur perbatasan. <br /> <br />Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menambahkan, jika ada ISIS Eks WNI yang berhasil menyelinap akan diadili sesuai hukum. <br /> <br />Namun, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menilai, seharusnya ISIS Eks WNI itu bisa dipulangkan dengan syarat adanya pengkategorian yang ketat. <br /> <br />Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, BNPT, akan melakukan proses indentifikasi terhadap ratusan pendukung ISIS asal Indonesi dengan melibatkan Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Dalam Negeri dan Densus 88 antiterror Polri. <br /> <br />
