JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR dari fraksi Gerindra, Andre Rosiade, menuding ada pihak yang mendiskreditkan dirinya, terkait penggerebekan PSK di sebuah hotel di Padang, Sumatera Barat, pada 26 Januari lalu. <br /> <br />Andre mengaku dikecam pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Cahaya Purnama atau Ahok, melalui penggiringan isu penggerebekan PSK di Padang. <br /> <br />Andre mengaku sudah menghadiri panggilan partai Gerindra, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar penggerebekan PSK. <br /> <br />Kasus penggerebekan PSK online berinisial N (27), dan mucikarinya AS (24), di sebuah hotel berbintang di Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (26/1/2020), oleh anggota DPR RI Andre Rosiade terus menuai polemik dan berbuntut panjang. <br /> <br />Ada dugaan penggerebekan yang dilakukan Andre terhadap PSK itu adalah jebakan. Pasalnya, di media sosial beredar kuitansi pemesanan kamar hotel 606 dan 608 yang merupakan lokasi penggerebekan itu. <br /> <br />Kuitansi itu atas nama Andre Rosiade yang diketik dan garis miring Bimo yang ditulis dengan pena. <br /> <br />Selain itu, menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Sumbar, penggerebekan yang dilakukan Andre telah merugikan dunia perhotelan di Padang dan Sumbar. <br /> <br />Atas penggerebakan tersebut, PHRI Sumbar akan menempuh jalur hukum dan berencana melaporkan Andre ke Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD). \"Karena kita dirugikan tentunya akan menempuh jalur hukum,\" kata Ketua PHRI Sumbar Maulana Yusran. <br /> <br />Bahkan, dalam penggerebekan itu, kata Yusran, polisi ataupun pihak Andre yang melakukan aksi itu tidak pernah meminta izin ke manajemen hotel. <br /> <br />\"Tidak ada minta izin, padahal hotel memiliki wilayah privacy yang harus dijaga,\" katanya. <br /> <br />General Manager Hotel Kryad Bumi Minang, Padang, Fadjri mengaku merasa sangat dirugikan dengan aksi penggerebekan tersebut. <br /> <br />
