PAPUA, KOMPAS.TV - 12 jenazah penumpang helikopter MI 17 milik TNI angkatan darat yang jatuh di pegunungan Mandala, Papua, ditemukan. <br /> <br />Sembilan di antaranya teridentifikasi, dari atribut yang digunakan. <br /> <br />12 jenazah korban jatuhnya helikopter MI 17, ditemukan tim evakuasi. <br /> <br />Sebelumnya, tim evakuasi terbang dari Bandara Oksibil, dan mendarat di kawasan Pegunungan Mandala. <br /> <br />Selanjutnya, tim evakuasi harus berjalan kaki selama satu malam, untuk sampai di lokasi heli jatuh. <br /> <br />Rencananya, evakuasi 12 jenazah korban jatuhnya heli pada 28 Juni 2019 itu. <br /> <br />Heli yang membawa 12 orang itu akhirnya ditemukan setelah hampir delapan bulan hilang. <br /> <br />Upaya untuk menjangkau lokasi jatuhnya heli terus dimatangkan termasuk persiapan personel dan logistik. <br /> <br />TNI Angkatan Darat menyatakan, lokasi terjal dan cuaca ekstrim menjadi penghambat untuk menuju titik ditemukannya heli. <br /> <br />Lokasi jatuhnya heli ada di ketinggian 12.000 kaki. <br /> <br />Sehingga perlu dicari titik aman untuk mendaratkan personel. <br /> <br />Tim SAR akan melibatkan masyarakat sekitar untuk membantu informasi soal medan di Pegunungan Mandala yang dikenal sering dilanda cuaca buruk. <br /> <br />Sebelumnya, TNI menyatakan lokasi jatuhnya heli berada di tebing yang curam namun sudah terlihat sejumlah puing milik heli MI 17. <br /> <br />Helikopter MI 17 adalah helikopter angkut militer yang bisa membawa hingga 36 orang atau berkapasitas 4.000 kilogram. <br /> <br />Heli ini mampu melesat hingga kecepatan 250 kilometer per jam. <br /> <br />Pada bagian kokpit, mesin dan tangki bahan bakar dilapisi pelat baja anti peluru. <br /> <br /> <br />
