JAKARTA, KOMPASTV - Sejak 2017. Penipuan biro perjalanan Umrah masih marak hingga kini jumlah kasusnya tidak main-main. <br /> <br />Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menuding kendornya pengawasan pemerintah membuat bisnis bodong perjalanan Umrah malah Menjamur. <br /> <br />Maraknya penipuan perjalanan umrah mulai terungkap sejak mencuatnya kasus penipuan First Travel pada 2017 lalu <br /> <br />Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mencatat setidaknya ada 22.617 aduan terkait penipuan perjalanan umrah pada 2017 <br /> <br />Tiga lembaga travel dengan pengaduan terbanyak diantaranya <br /> <br />1. PT. First anugerah karya wisata/ First Travel : 17.557 aduan <br />2. PT Assyifa mandiri wisata : 3.056 aduan <br />3. PT Utsmaniyah hannien tour : 1.821 aduan <br /> <br />Disusul pada 2018 kasus Abu tours yang disebut terbesar dalam kasus penipuan perjalanan umrah. <br /> <br />Menurut data Kementerian Agama untuk kasus Abu tours ada 86.720 jamaah yang gagal berangkat dan menimbulkan kerugian 1,8 triliun rupiah. <br /> <br />Yang terbaru adanya pengaduan terkait penipuan biro umrah yang terjadi di bekasi dengan 189 kasus diikuti kerugian sebesar 5,5 milyar rupiah. <br /> <br />Ketua umum YLKI tulus abadi menilai lemahnya pengawasan pemerintah soal regulasi penyelenggara perjalanan ibadah umroh atau PPIU, serta mudahnya calon jamaah tertipu paket murah perjalanan menjadi penyumbang tingginya angka penipuan. <br /> <br />