PAPUA, KOMPAS.TV - Proses identifikasi 12 korban helikopter MI-17 milik TNI yang jatuh di Pegunungan Mandala, Papua, pada Minggu (16/02/2020) malam kemarin akhirnya rampung. <br /> <br />Hari ini (17/02/2020), seluruh jenazah diterbangkan ke Semarang dan Surabaya untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing. <br /> <br />Tim DVI Polda Papua bersama Tim Kesehatan Kodam XVII Cenderawasih, berhasil menyelesaikan proses identifikasi seluruh korban jatuhnya helikopter MI-17. <br /> <br />Proses identifikasi 12 korban berjalan cepat di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura karena pengumpulan data antemortem sudah dilakukan sejak pekan lalu. <br /> <br />Selain itu, kondisi beberapa jenazah masih bisa dikenali. <br /> <br />Selesainya hasil identifikasi, membuat keluarga korban lega. <br /> <br />Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat hilang kontak sejak 18 Juni 2019. <br /> <br />Saat itu, helikopter diduga jatuh, dalam penerbangan dari bandara oksibil menuju jayapura. <br /> <br />Hampir delapan bulan hilang, pada 12 Februari 2020 lokasi helikopter akhirnya ditemukan. <br /> <br />Tim menemukan puing helikopter di sisi tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Papua. <br /> <br />Setelah berjuang melakukan evakuasi, seluruh jenazah berhasil dibawa menuju Jayapura. <br /> <br />Ke-12 jenazah yang terdiri dari tujuh kru heli dan lima anggota TNI, Sabtu (15/02/2020) lalu tiba di Lanud Silas Papare. <br /> <br />Meski seluruh korban telah ditemukan, Kodam 17 Cenderawasih masih berupaya mengembalikan sebelas pucuk senjata api yang diduga diambil warga di sekitar lokasi jatuhnya helikopter. <br /> <br />Dengan tuntasnya proses identifikasi, 12 korban kecelakaan helikopter MI-17 selanjutnya diterbangkan ke kampung halaman masing-masing. <br /> <br />
