JAKARTA, KOMPAS.TV - Virus corona mulai merasuki kinerja perdagangan dunia. <br /> <br />Bulan Januari kemarin, kinerja ekspor impor Indonesia melambat jika dibanding tahun kemarin. <br /> <br />Dampak ini akan lebih terasa pada kinerja perdagangan bulan Februari. <br /> <br />Neraca dagang Indonesia kembali defisit. <br /> <br />Virus corona yang mewabah sejak awal tahun, jadi salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan dagang internasional. <br /> <br />Nilai ekspor dan impor sama-sama turun secara tahunan. <br /> <br />Bukti bahwa perdagangan dunia melambat: <br /> <br />Ekspor Januari 2020 sebesar 13,41 miliar dollar, turun 3.71% dibanding tahun sebelummnya. <br /> <br />Begitupun impor yang turun 4.78% secara tahunan menjadi 14,28 miliar dollar Amerika Serikat. <br /> <br />Defisit dagang Januari 2020 tercatat sebesar 0,86 miliar dollar, lebih kecil dibanding defisit setahun sebelumnya di angka 1,06 miliar dollar ameriKa Serikat. <br /> <br />Badan Pusat Statistik mencatat sektor migas masih jadi penyumbang defisit terbesar. <br /> <br />Sebesar 1,18 miliar dollar Amerika Serikat. <br /> <br />Sementara sektor non migas surplus 0, 32 miliar dollar Amerika Serikat. <br /> <br />Ekonom menyebut defisit yang terjadi sudah bisa diprediksi sebelumnya. <br /> <br /> <br />Direktur eksekutif core Indonesia, Piter Abdullah, mengingatkan pemerintah harus sigap menanggulangi dampak corona terhadap perekonomian nasional, agar neraca perdagangan Februari 2020 tak menukik tajam. <br /> <br />Implementasi b30 bisa jadi salah satu pendorong surplus, pada neraca perdagangan bulan berikutnya. <br /> <br />Kinerja dagang jadi indikator dampak besar mewabahnya virus corona. <br /> <br />Kekhawatiran lain muncul, virus ini akan mencuri momen pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama. <br /> <br /> <br /> <br /> <br />
