SAMARINDA, KOMPAS.TV - Tim Forensik Polri membongkar makam balita berusia empat yang ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda, Kalimantan Timur. <br /> <br />Hal ini dilakukan untuk proses otopsi, mencari penyebab kematian. <br /> <br />Pembongkaran makam anak balita berusia 4 tahun dibongkar setelah penyidik dari Polresta Samarinda mengantongi izin dari keluarga korban dan surat dari Kejaksaan Negeri Samarinda untuk penggalian makam. <br /> <br />Tim forensik yang ditangani ahli forensik dari Mabes Polri, memimpin otopsi ini. <br /> <br />Sejumlah petugas berseragam lengkap juga disiagakan untuk pengamanan otopsi. <br /> <br />Selama 2 jam otopsi, polisi belum bisa memberikan hasil dari penyebab kematiannya. <br /> <br />Namun tim forensic telah mengambil beberapa sempel tulang korban terutama tulang bagian liher yang akan di bawa ke laboratorium mabes polri untuk meneliti penyebab kematian anak balita ini. <br /> <br />Sebelumnya Yusuf menghilang saat dititipkan kedua orangtuanya di Paud Jannatul Athfaal Jalan Wahab. <br /> <br /> <br />Balita ditemukan tewas tanpa kepala ini terjadi pada desember tahun 2019 lalu. <br /> <br />Atas kasus ini polisi baru menetapkan dua orang tersangka, yakni pengasuh paud karena dianggap lalai menjaga korban saat dititipkan di paud. <br /> <br />Dugaan sementara, korban keluar bermain saat hujan deras ketika berada di paud. <br /> <br />Dan terseret arus di parit sejauh 4 kilometer hingga ke lokasi penemuan. <br /> <br /> <br />