PALU, KOMPAS.TV - Di balik pemberitaan tentang penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, kini lokasi itu terus menjadi ramai. Padahal upaya penyelamatan telah dihentikan sementara. <br /> <br />Yang menarik, di Sungai Palu tidak saja hidup seekor buaya yang terjerat ban di lehernya, tetapi ada puluhan ekor reptil juga berhabitat di sungai ini. <br /> <br />Itulah yang menjadi daya tarik Sungai Palu untuk wisatawan lokal atau pun dari luar Kota Palu. Misalnya saja ada rombongan dari Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. <br /> <br />Saat berkunjung ke Palu, mereka menyempatkan diri ke Sungai Palu untuk sekadar melihat langsung buaya. Jika beruntung, mereka akan menyaksikan langsung buaya berkalung ban naik ke darat untuk berjemur. <br /> <br />Data terakhir dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng, ada sekitar 36 ekor buaya yang hidup di Sungai Palu. Salah satunya buaya yang terlilit ban motor bekas di lehernya. <br /> <br />Sejak dulu, lokasi ini sudah menjadi habitat buaya muara. Catatan dari BKSDA, selama ini pula belum ada konflik antara buaya dengan manusia karena ekosistem di Sungai Palu masih terjaga. <br /> <br />#BuayaBerkalungBan #Palu #SungaiPalu <br /> <br />
