BANDUNG, KOMPAS.TV - Tak bisa bernapas panjang. <br /> <br />Itu keluhan yang dirasakan oleh tersangka Sunda Empire, Rangga Sasana. <br /> <br />Rangga mengaku sudah lama mengidap sakit paru-paru, dan telah beberapa kali juga dirawat di rumah sakit. <br /> <br />Ini jadi alasan utama, seorang Sekretaris Jenderal Sunda Empire ini, ingin mengajukan penangguhan penahanan. <br /> <br />Menurutnya, pengajuan penangguhan penahanan merupakan hak seorang tahanan untuk berobat. <br /> <br />Bukan Rangga jika tanpa kontroversi. <br /> <br />Rangga menilai tak ada alasan bagi polisi untuk tidak mengabulkan penangguhan penahanannya. <br /> <br />Dia menilai tidak terlibat dalam kegaduhan yang diciptakan Sunda Empire, karena kegaduhan sudah terjadi sebelum dia bergabung Sunda Empire. <br /> <br />Rangga Sasana boleh saja percaya diri permohonannya dikabulkan. <br /> <br />Namun, penangguhan penahanan tak begitu saja diberikan polisi. <br /> <br />Polda Jawa Barat, masih akan menganalisis soal risiko, jika tersangka tidak ditahan. Termasuk juga pertimbangan soal investigasi penyidik. <br /> <br />Keberadaan Sunda Empire sempat menimbulkan kontroversi karena berbagai klaim, dan membelokkan sejumlah fakta sejarah. <br /> <br />Hingga akhirnya tiga orang yang disebut petinggi Sunda Empire ditangkap polisi pada akhir Januari lalu. <br /> <br />Ketiganya menjadi tersangka dalam kasus penyebaran berita bohong dan membuat keonaran. <br /> <br />Satu tersangka, Rangga Sasana adalah anggota Sunda Empire yang paling sering membuat pernyataan atas klaim-klaim kelompok itu. Mereka terancam hukuman hingga 10 tahun penjara. <br /> <br />
