KOMPAS.TV - Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir hingga kini masih membersihkan wilayah yang terpapar radio aktif, di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan. <br /> <br />Hingga kini paparan radioaktif dinyatakan sudah aman. <br /> <br />Dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Kepala Batan, Anhar Riza, menyatakan Batan sudah mengambil tanah yang terpapar radiasi di Perumahan Batan Indah. <br /> <br />Total tanah yang sudah diangkut mencapai 269 drum. <br /> <br />Selain tanah, beberapa tanaman juga dinyatakan terpapar radiasi. <br /> <br />Batan dan Bapeten pun mengambil semua tanaman di sekitar lokasi pembuangan limbah, yang jumlahnya mencapai 12 drum. <br /> <br />Selain itu, Batan juga memeriksa kesehatan sebanyak sembilan orang yang tinggal di sekitar lokasi penemuan limbah radioaktif. <br /> <br />Dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, sempat terjadi perdebatan soal asal-muasal penemuan limbah nuklir. <br /> <br />Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Jazi Eko menyatakan seharusnya limbah nuklir dapat dikembalikan ke Batan atau dikembalikan ke negara asal jika limbah itu berasal dari luar. <br /> <br />Menurut Bapeten, tidak menutup kemungkinan limbah radioaktif yang ditemukan di Tangerang Selatan merupakan seludupan dari pihak tertentu. <br /> <br />Sampai hari kedelapan, proses pembersihan radioaktif di area yang terpapar radiasi, di Perumahan Batan Indah, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, masih terus dilakukan tim peneliti gabungan. <br /> <br />Tim kemudian sudah mengangkut 306 drum berisi tanah yang dibawa ke Pusat Teknologi Limbah radioaktif atau PTLR. <br /> <br />Namun sampai saat ini hasil pemeriksaan positif terpapar limbah radioaktif belum diketahui. <br /> <br />Berdasarkan informasi, kadar radiasi dilingkungan masih di ambang batas normal yaitu 90 persen, atau tujuh mikrosievert. <br /> <br />