KOMPAS.TV - 74 Warga Negara Indonesia yang menjadi awak Kapal Pesiar Diamond Princess, masih dikarantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang. <br /> <br />Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah akan terus memantau kondisi 4 WNI yang terinfeksi. <br /> <br />Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan otoritas Jepang, untuk memastikan kondisi 74 warga negara indonesia kru Kapal Pesiar Diamond Princess. <br /> <br />Tidak hanya itu, presiden juga terus memastikan perawatan yang sesuai untuk 4 WNI yang positif terinfeksi virus Corona, di kapal pesiar. <br /> <br />Dari hasil rapat koordinasi rencana penjemputan WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess, Jepang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menyebut ada dua opsi. <br /> <br />Opsi pertama adalah penjemputan lewat laut, menggunakan RS Terapung, KRI Soeharso. <br /> <br />Sementara opsi kedua, penjemputan melalui udara, seperti evakuasi dari Kota Wuhan, China. <br /> <br />Kedua opsi ini akan diajukan ke Presiden Jokowi. <br /> <br />Menteri Kesehatan beserta panglima TNI dan Kasal, meninjau kesiapan KRI dr. Soeharso di dermaga ujung Koarmada II Surabaya. <br /> <br />Peninjauan KRI Dr. Soeharso ini sebagai opsi, penjemputan 74 WNI yang menjadi kru Kapal Pesiar Diamond Princess di perairan Jepang. <br /> <br />Dari pantauan di lapangan, KRI dr. Soeharso tengah diisi bahan bakar dan logistik untuk kebutuhan selama perjalanan. <br /> <br />Dalam keterangannya, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto mengatakan, kepastian KRI dr. Soeharso untuk menjemput 74 WNI di jepang masih menunggu perintah dari presiden. <br /> <br />Nantinya, opsi penjemputan bisa menggunakan pesawat udara atau KRI dr. Soeharso. <br /> <br />
