JAKARTA, KOMPASTV - Badan Pusat Statistik (BPS) mengadakan sensus penduduk tahun 2020. <br /> <br />Tapi ada yang berbeda dari pelaksanaan sensus penduduk sebelumnya. Jika biasanya BPS mendata penduduk dari rumah ke rumah kali ini warga juga bisa mengisi data secara online. <br /> <br />Presiden Joko Widodo mengatakan data yang akurat sangat berharga bahkan bisa lebih berharga daripada minyak. <br /> <br />Presiden Jokowi menambahkan data kependudukan bermanfaat sebagai data dasar untuk membuat perencanaan di berbagai bidang. <br /> <br />Namun ada kekhawatiran, data yang ditulis oleh masyarakat saat mengisi sensus penduduk secara online bisa bocor ke publik dan disalahgunakan. <br /> <br />Kepala BPS Suhariyanto menjamin keamanan data yang diberikan masyarakat karena dalam sensus online ini BPS melibatkan sejumlah lembaga negara dan ahli teknologi informasi. <br /> <br />Sensus secara online dimulai sejak 15 Februari hingga 31 Maret 2020 sedangkan sensus secara konvensional baru dimulai pada Juli 2020. <br /> <br />Badan Pusat Statistik mengadakan sensus penduduk tahun 2020. Lantas bagaimana menjaga keamanan data pribadi dari masyarakat karena bisa saja ada potensi kebocoran data? <br /> <br /> <br />