JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 74 warga Indonesia di Jepang menunggu jemputan dari kapal KRI yang telah berangkat berlayar, meninggalkan komando armada Surabaya, Jawa Timur. <br /> <br />Puluhan warga Indonesia awak kapal pesiar Diamond Princess yang kini berlabuh di Yokohama, Jepang, rencananya dievakuasi dan diobservasi di Indonesia. <br /> <br />Mereka harus dipastikan, bebas dari virus korona. <br /> <br />Awalnya, ada 78 warga Indonesia yang jadi awak kapal Diamond Princess. <br /> <br />Namun 4 warga Indonesia positif terjangkit korona, sehingga harus dirawat di Jepang. <br /> <br />Observasi diperlukan, karena kapal Diamond Princess dianggap WHO, Badan Kesehatan Dunia sebagai episentrum baru penyebaran korona. <br /> <br />Bahkan penyebaran korona di Diamond Princess lebih besar persentasenya dibanding di Wuhan, tempat korona pertama kali ditemukan. <br /> <br />Lamanya observasi juga karena menurut penelitian WHO, virus korona telah bermutasi. <br />Penderita tak merasakan gejala yang sama seperti sebelumnya. <br /> <br />Tak cuma soal warga Indonesia, awak Diamond Princess yang jadi perhatian pemerintah Indonesia. <br /> <br />Ada juga 274 warga Indonesia yang kini terombang ambing di perairan internasional dekat Pulau Bintan. <br /> <br />Mereka adalah bagian dari seribu lebih awak kapal pesiar Dream World berbendera Malaysia. <br /> <br />Setelah semua penumpang turun di Hong Kong, kapal ditolak bersandar di pelabuhan manapun. <br /> <br />Kini, kapal kri juga tengah menuju ke perairan internasional dekat Pulau Bintan, menjemput ratusan warga Indonesia. <br /> <br />
