JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 10,3 triliun, sebagai amunisi, insentif menahan imbas virus Corona ke ekonomi dalam negeri. <br /> <br />Salah satunya dengan mempercepat penyaluran kartu pra kerja. <br /> <br />Rumusan insentif, dirumuskan dalam rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta. <br /> <br />Total ada delapan stimulus. Ada insentif diskon 30 persen untuk sepuluh destinasi wisata, dengan kursi terbatas. <br /> <br />Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menterinya menurunkan defisit neraca transaksi berjalan dan mendorong penyelenggaraan konferensi, guna menggaet wisatawan asing. <br /> <br />Tugas lainnya adalah cepat merealisasikan program-program perlindungan sosial dan bantuan sosial. <br /> <br />Sementara itu, Lebih lanjut Jokowi juga telah mengambil keputusan memberhentikan fasilitas bebas visa untuk melindungi seluruh rakyat di tanah air dari penyebaran virus corona. <br /> <br />Kemudian Presiden meminta jajaran menteri terkait untuk mengkalkulasi, dampak ekonomi dari penyebaran virus corona di China terhadap ekspor impor Indonesia. <br /> <br />Terkait sektor perdagangan kita tahu RRT merupakan tujuan ekspor pertama, dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia,sangat besar. <br /> <br />Tapi sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia. Karena itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona, dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor kita. Ujar Jokowi. <br /> <br />Dari sektor pariwisata Presiden juga minta disiapkan langkah-langkah, untuk Bali dan Sulawesi Utara, yakni 2 daerah yang selama ini banyak dikunjungi wisatawan dari RRT. <br /> <br />Dalam jangka pendek juga saya minta dimanfaatkan peluang untuk menyasar ceruk pasar, wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif destinasi wisata karena batal berkunjung ke RRT.tutup Jokowi dalam sambutan ratasnya. <br /> <br /> <br />
