KOMPAS.TV - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sejak Selasa (25,2) dini hari, menyebabkan sejumlah wilayah di ibu kota terendam banjir. <br /> <br />Salah satunya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. <br /> <br />Akibatnya, lalu lintas di wilayah itu lumpuh total. <br /> <br />Warga terpaksa menerobos banjir dengan berjalan kaki, atau menggunakan perahu karet. <br /> <br />Banjir juga terjadi di depan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo. <br /> <br />Ketinggian banjir sempat mencapai 50 sentimeter. <br /> <br />Satu unit mobil pemadam kebakaran didatangkan untuk menyedot banjir. <br /> <br />Banjir juga merendam ratusan rumah di Kawasan Jalan Satria, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. <br /> <br />Banjir setinggi satu meteran membuat warga terjebak di rumah mereka. <br /> <br />Polisi harus mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu karet. <br /> <br />Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, berdasarkan perkiraan BMKG, cuaca ekstrem masih terjadi hingga Maret. <br /> <br />Untuk itu Anies sudah memberikan sembilan arahan ke jajarannya untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. <br /> <br />Namun Anggota DPRD DKI mengkritik kerja Anies Baswedan dalam menangani banjir. <br /> <br />Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, PUPR, Basuki Hadimuljono ikut bicara soal banjir di Jakarta. <br /> <br />Basuki menilai, banjir lantaran kapasitas drainase yang lebih kecil dari curah hujan. <br /> <br />Untuk itu PUPR akan membangun rumah pompa di sejumlah lokasi untuk menangani banjir dalam jangka panjang. <br /> <br />Pemprov DKI Jakarta harus segera memperbaiki saluran drainase di kawasan yang jadi langganan banjir. <br /> <br />Selain itu perlu juga harus ada pengerukan dan pelebaran tempat penampungan air, sambil terus mengingatkan kepada masayarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai. <br /> <br />